Jumat, 02 Maret 2012

GPIB IMMANUEL SEMARANG (Orgel Sejarah)


GPIB IMMANUEL SEMARANG, adalah Gereja tempat kami beribadah yang mana Gereja ini juga menjadi gereja cagar budaya, mengapa demikian ?? hal tersebut sudah saya bahas di postingan GPIB IMMANUEL SEMARANG sebelumnya. Yang saya ingin bahas kali ini adalah dalam Gereja Blendoeg-nya..

Gambar 1 : Orgel sebelum mengalami perbaikan, gambar by 0odz
Selain bentuknya yang unik, Gereja ini juga mempunyai keunikan lain di dalamnya, seperti alat musik tempo dulu yaitu Orgel atau sebutannya Orgel Barok (Baroque) menurut yang saya yang saya baca,
Gambar 2 : Orgel sedang menjalani perbaikan, gambar by Yulianto Qin
Musik Baroque/Barok merupakan istilah untuk mengkategorikan "mutiara yang tidak berbentuk wajar" sangat pas dengan seni dan perancangan bangunan pada era ini. (Wikipedia) / perkembangan peradaban manusia (termasuk seni) dalam sebuah era yang terjadi di Eropa. Sekitar tahun 1600-1750, gerakan ini terjadi. Oleh karena itu, merupakan bagian akhir dari zaman renaisance dan merupakan awal gerakan protestantism yang terjadi di Jerman bagian utara dan Belanda. Baroque mempunyai arti mutiara pelengkap yang bentuknya tidak teratur atau tidak simetris. Dalam hal ini, karya-karya seni yang tercipta pada zaman baroque juga merupakan cerminan keadaan zaman tersebut sehingga memiliki ciri-ciri khusus yang tentunya berbeda dengan corak seni pada zaman-zaman sebelumnya. Menurut Barnes, corak seni baroque mengandung unsur tekanan yang kuat, kekuatan emosi, dan sesuatu yang elegan (Barnes, 2005).
Arsitektur baroque mempunyai ciri-ciri tersendiri. Menurut Sullivan (2005), bahwa karateristik seni Baroque terbentuk dari beberapa unsur, seperti sense of movement, energy dan tension.
Beberapa kota yang menganut aristektur Baroque memiliki fungsi sebagai tempat ibadah, sebagai pusat pemerintahan, tempat ziarah dan tempat pusat interaksi kegiatan masyarakat baik formal maupun informal.
Beberapa komponis Zaman Barok seperti,  
Pada zaman tersebut, piano belum ditemukan, dan komposisi dikarang untuk hapsicord. Partitur musik di zaman Barok ditandai dengan tidak adanya iringan atau polifoni. Karya JS Bach untuk hapsicord lazim mempunyai dua melodi atau lebih untuk tangan kanan dan tangan kiri.
Musik Barok lazimnya hanya mencerminkan satu jenis emosi saja. Dibanding dengan Musik Klasik dan Romantik, musik Barok jarang mempunyai modulasi atau rubato. Untuk komposisi piano, pedal jarang digunakan saat memainkan musik Barok.
Kini Orgel zaman Barok yang ada GPIB IMMANUEL SEMARANG hanya menjadi saksi bisu sejarah zaman penjajahan kolonial sewaktu masih menduduki kota Semarang. Itulah sedikit sejarah yang menceritakan perjalanan dari Orgel zaman Barok (Baroque) yang ada di GPIB IMMANUEL SEMARANG yang sekaligus menjadi objek daya tarik wisata di kota Semarang.



0 komentar:



Posting Komentar